Paper Indvidu
AKSIOLOGI
SAINS
Oleh:
Rozaq Mustofa Lutfi
5201413042
AKSIOLOGI SAINS
I. PENGANTAR
Manusia dikenal sebagai
makhluk berfikir. Dan hal inilah yang menjadikan manusia istimewa dibandingkan
makhluk lainnya. Kemampuan berpikir atau daya nalar manusialah yang
menyebabkannya mampu mengembangkan
pengetahuan berfilsafatnya. Dia mengetahui mana yang benar dan mana yang salah,
mana yang baik dan mana yang buruk, yang indah dan yang jelek. Secara terus
menerus manusia diberikan berbagai pilihan.
Dalam melakukan pilihan
ini manusia berpegang pada filsafat atau pengetahuan. Salah satu kajian di
dalam filsafat ilmu adalah aksiologi yang mana aksiologi yaitu kegunaan ilmu
pengetahuan bagi manusia. dalam hal ini menimbulkan pertanyaan apakah sebenarnya
kegunaan ilmu? Tentu saja jawaban setiap orang itu akan berbeda-beda. Oleh
karena itu dalam makalah ini kami sangat tertarik untuk membahas lebih jauh
megenai dimensi aksiologi.
Ilmu
merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara cepat dan mudah. Dengan
kemajuan ilmu juga manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti
transportasi, pemukiman, pendidikan, komunikasi, dan lain sebagainya.
Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan
hidupnya.
inilah
yang layak dikaji dan perlu didiskusikan berkaitan dengan mata kuliah filsafat
ilmu dengan bahan kajian aksiologi sains, karena bagaimana suatu ilmu memiliki
batasan-batasan tatkala dihadapkan pada nilai penemunya, penggunanya, dan
hasilnya. Sehingga sangat menarik sekali pemahaman terhadap aksiologi sains
tatkala dalam implementasinya dihadapkan pada suatu dorongan yang lebih
pada egosentris semata.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Aksiologi
Istilah aksiologi berasal dari kata axios dan
logos. Axios artinya nilai atau sesuatu yang berharga. Logos artinya akal,
penalaran. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai-nilai yang diinginkan atau
teori tentang nilai yang baik dan dipilih. Dalam pemikiran filsafat yunani,
studi mengenai nilai ini mengedepan dalam ide tentang kebaikan. Atau yang lebih
dikenal dengan summum bomum (kebaikan tertinggi).
Aksiologi bisa juga disebut sebagai the
theory of value atau teori nilai. Berikut ini dijelaskan beberapa definisi
aksiologi. aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia,
kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Jadi Aksiologi adalah bagian dari
filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk (good and bad), benar
dan salah (right and wrong), serta tentang cara dan tujuan..
Dari definisi aksiologi di atas, terlihat
dengan jelas bahwa permasalahan utama adalah mengenai nilai. Nilai yang
dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan
tentang apa yang dinilai
B.
Fungsi Aksiologi
Oleh karena itu fungsi kerja aksiologi antara
lain :
1.
Menjaga
dan memberi arah agar proses keilmuan menemukan kebenaran yang hakiki.
2.
Dalam
pemilihan objek penelaahan dapat dilakukan secara etis, tidak mengubah kodrat manusia,
dan tidak merendahkan martabat manusia.
3.
Pengembangan
ilmu pengetahuan diarahkan untuk dapat
meningkatan
taraf hidup yang memperhatikan kodrat dan martabat manusia serta memberikan
keseimbangan alam lewat pemanfaatan ilmu.
C.
Pengertian Sains
Kata sains berasal dari bahasa latin ”
scientia ” yang berarti pengetahuan. berdasarkan webster new collegiate
dictionary definisi dari sains adalah “pengetahuan yang diperoleh melalui
pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran
umum dari hukum-hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan
melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk
mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk
menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam.
pengertian sains juga merujuk kepada susunan pengetahuan yang orang dapatkan
melalui metode tersebut atau bahasa yang lebih sederhana.
Sains dengan definisi diatas seringkali disebut dengan sains
murni, untuk membedakannya dengan sains terapan, yang merupakan aplikasi sains
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. ilmu sains biasanya
diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
1.
Natural
sains atau Ilmu Pengetahuan Alam
2.
Sosial sains atau Ilmu Pengetahuan Sosial
D.
Cara
Memperoleh Pengetahuan Sains
Bagaimana membuatnya dan apa alatnya? Alat
itu ialah akal. Mengapa akal? Pertama, karena akal dianggap mampu, kedua,
karena akal pada setiap roang bekerja berdasarkan aturan yang sama. Aturan itu
ialah logika alami yang ada pada akal setiap manusia. Akal itulah alat dan
sumber yang paling dapat disepakati. Maka, Humanisme melahirkan Rasionalisme.
Rasionalisme ialah paham yang mengatakan bahwa akal
itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal,
temuannya diukur dengan akal pula.
Empirisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar
ialah yang logis dan ada bukti empiris. Empirisisme hanya sampai pada
konsep-konsep yang umum. Demikianlah seterusnya. Namun, empirisisme hanya
menemukan konsep yang sifatnya umum. Konsep itu belum operasional, karena belum
terukur. Jadi, masih diperlukan alat lain. Alat lain itu ialah Positivisme.
Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang
logis, ada bukti empirisnya, yang terukur. “terukur” inilah sumbangan penting
positivisme. Metode ilmiah mengatakan, untuk memperoleh yang benar dilakukan
langkah berikut : logico-hypothetico-verificatif. Maksudnya, mula-mula buktikan
bahwa itu logis, kemudian lakukan pembuktian hipotesis itu secara empiris.
Dengan menggunakan Model Penelitian tertentu
kita mengadakan penelitian. Hasil-hasil penelitian itulah yang kita warisi
sekarang berupa tumpukan pengetahuan sain dalam berbagai bidang sain. Inilah
sebagian dari isi kebudayaan manusia. Isi kebudayaan yang lengkap ialah
pengetahuan sain, filsafat dan mistik.
E.
Implementasi Aksiologi Sains
dalam hidup dan kehidupan
Karena dalam penjelasan sebelumnya bahwa
aksiologi sains dapat membentuk pola pikir dan sikap keilmuwan untuk
kemaslahatan. Sehingga untuk menerapkan dalam kehidupan ada beberapa pendekatan
yang harus dilakukan yang antara lain:
1.
Mengetahui
dan memahami sumber yang hak dari ilmu itu sendiri beserta sifat-sifatnya.
2.
Mengetahui
dan memahami konsep diri dan eksistensi keberadaan kita sebagai makhluk
ciptaanNya
3.
Mengetahui
dan memahami awal/bermulanya suatu kehidupan dan berakhirnya tiap-tiap makhluk
memiliki masanya/waktunya sendiri. Dan tiap suatu perbuatan memiliki
konsekuensinya masing-masing.
III.
KESIMPEULAN
Pembahasan
aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu.Ilmu tidak bebas nilai.Artinya
pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai
budaya dan moral suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat
dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama,
bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana.
aksiologi sains adalah apa manfaat
ilmu yang juga mengandung jawaban yang sangat jelas yakni untuk kemaslahatan,
sehingga hukumnya berbanding lurus yakni semakin banyak kemaslahatan tercipta,
semakin manfaat ilmu tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Thoyibi M, F,ilsafat Ilmu dan Perkembangannya, Surakarta:Muhammadiyah
University
Press, 2003
Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer.
Jakarta :Pustaka
Sinar Harapan.
Diakses
Maret 2011
(Dilihat pada: 8-Juni-2014)
http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-sains.html (Dilihat pada:
8-Juni
2014)
(Dilihat pada:
8-Juni-2014)
(Dilihat pada:
8-Juni-2014)
http://nanafitriyana.blogspot.com/2013/10/filsafat-sains.html (Dilihat pada:
8-
Juni-2014)
0 comments :
Post a Comment