LAPORAN OBSERVASI
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah: Manajemen Sekolah
Dosen Pengampu:
Dr. Titi Prihatin M.pd
Disusun oleh:
Rozaq Mustofa Lutfi
(5201413042)
Pendidikan Teknik
Mesin
MANAJEMEN SEKOLAH
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
2014
Kata Pengantar
Puji
syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas penelitian ini. Tidak lupa juga Saya capkan
terima kasih kepada dosen Manajemen Sekolah yaitu ibu Titi Prihatin yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara menyusun observasi ini.
Laporan
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Manajemen x, yang saya
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari laporan ini dapat terselesaikan. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi para pelajar ataupun, umum khususnya pada diri saya
sendiri dan semua yang membaca laporan ini, Dan mudah mudahan juga
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .
Dalam
penyelesaian tugas ini kami banyak menerima bantuan dan dukungan dari banyak
pihak, dan kesempatan ini kami berterimakasih kepada :
1.
Kedua orang tua kami yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik Moril
maupun Materiil sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir ini.
2.
Bapak Luluk Wibowo. Selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK 4
Semarang
Akhir
kata kami sebagai penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Dari kami
mungkin masih ada kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan observasi ini..
Semarang, 17 November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………...........................................
B. Tujuan…………...………………………………...………………………
BAB II KAJIAN TEORI
A. Teori-teori
Komunikasi………………………...………………………….
B. Komunikasi Internal
Sekolah……………………………...………………
C. Komunikasi Eksternal Sekolah…………...……………………………….
BAB III HASIL OBSERVASI………..……………………………………….….
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………….……......
B. Saran………………………………………………………………..….......
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Komunikasi
adalah kegiatan yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa
komunikasi, hubungan antarindividu tidak berjalan dengan baik. Begitu pula
peran komunikasi dalam manajemen sekolah. Tanpa adanya komunikasi yang baik,
sekolah tidak akan mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Sekolah
harus melakukan komunikasi dua arah, yaitu komunikasi ke dalam dan ke luar.
Komunikasi ke dalam adalah komunikasi yang dilakukan antarkomponen sekolah,
contohnya para guru, kepala sekolah, karyawan. Komunikasi intern yang dibina
dengan baik akan memudahkan dan meringankan
pekerjaan sekolah sehingga tujuan sekolah pun dapat tercapai. Sedangkan
yang dimaksud dengan komunikasi ekstern yaitu komunikasi antara sekolah dengan
pihak luar, misalnya masyarakat, para orang tua siswa, dan pihak-pihak luar
yang bekerja sama lainnya. Hubungan dengan pihak luar ini dimaksudkan untuk
memperoleh masukan-masukan yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan sekolah,
mendukung proses pendidikan, serta dapat pula memberikan bantuan untuk
mengembangkan prestasi para peserta didik.
B.
Tujuan
Laporan observasi ditujukan agar pembaca
dapat:
1.
mengetahui proses komunikasi internal yang dilakukan di SMK N 4 Semarang,
2.
mengetahui proses komunikasi eksternal yang dilakukan di SMK N 4
Semarang,
3.
mengetahui perbandingan antara teori komunikasi dalam manajemen sekolah
dengan realitas yang ada.
4.
Mengetahui
jalannya komunikasi antara komponen komponen manajemen sekolah yang ada dalam SMK N 4 Semarang.
5.
Mengetahui
upaya-upaya
yang dilakukan SMKN 4 Semarang untuk menjalin komunikasi dalam manajemen sekolah yang baik.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
Manusia
sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan individu maupun kelompok lain
disekitarnya. Salah satu syarat interaksi adalah adanya komunikasi.
Dengan komunikasi maka antara satu individu dengan individu atau kelompok lain
akan mengetahui maksud yang hendak disampaikan, kemudian akan mendapatkan
reaksi. Dengan demikian maka tidak dapat dipungkiri bahwa peran lomunikasi
menjadi sengat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini terwujud misal pada
organisasi atau institusi yang terbentuk dalam masyarakat melalui komunikasi.
Dalam
dunia pendidikan peran komunikasi menjadi sangat penting. Tanpa adanya
komunikasi maka sistem pendidikan dalam sebuah negara tidak akan berjalan
dengan baik sehingga akan merusak sistem yang lain. Komunikasi di dunia
pendidikan terjadi dalam setiap posisi yang diduduki seseorang dari mulai
tingkat kementrian pendidikan hingga pengajar dan staf-stafnya dalam sekolah.
Bahkan kalau kita lihat kebelakang munculnya perilaku pendidikan terjadi dengan
adanya komunikasi.
Institusi
pendidikan atau dalam hak ini sekolah juga memerlukan komunikasi dalam
manajemennya. Komunikasi tersebut bisa bersifat intern maupun ekstern. Kedua
ko,umikasi tersebut sangat menentukan kelancaran, kemudahan dan kenyamanan
dalam melaksanakan tugas masing-masing koponen sekolah.
1.
Pengertian Komunikasi Menurut
para Ahli
1)
D.B. Curtis, 1992 komunikasi
adalah kemampuan mengirimkan pesan dengan jelas, manusiawi, efisien dan
menerima pesan secara akurat.
2)
J.A Devito komunikasi merupakan
suatu tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang
terdistorsi oleh gangguan terjadi dalam satu konteks tertentu, mempunyai
pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.
3)
Wibowo mengatakan bahwa komunkasi
merupakan aktifitas menyampaikan apa yang ada dipikiran, konsep yang kita
miliki dan keinginan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Atau sebagai
seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan.
4)
Menurut Littlejohn (1989), secara umum teori - teori komunikasi dapat
dibagi dalam dua kelompok.
1)
Teori-teori Umum (general theories).
2)
Teori-teori Kontekstual (contextual theories)
A.
Komunikasi Intrapribadi (intrapersonal communication) adalah
proses komunikasi yangg terjadi dalam diri seseorang.
B.
Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication) adalah
komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi, baik yang secara langsung
(tanpa medium) ataupun tidak langsung (melalui medium).
C.
Komunikasi Kelompok (group communication)
Membahas tentang dinamika kelompok,
efisiensi, dan efektivitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan
bentuk interaksi, serta pembuatan keputusan.
D.
Komunikasi Organisasi (organizational communication) menunjuk
pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan
organisasi.
Agar komunikasi
menjadi efektif maka komunikasi harus dilakukan dengan proses tiga arah, yaitu
:
1) Komunikasi ke bawah :
Komunikasi kebawah
biasanya mengenai soal-soal kebijaksanaan, prosedur, instruksi atau keterangan
yang bersifat umum. Komunikasi tersebut dapat melalui tatap muka, telepon,
surat edaran, papan pengumuman, maupun alat lain. Praktek yang baik yaitu
apabila administrator menyampaikan informasi dan instruksi itu hanya kepada
orang-orang yang berada langsung dibawahnya, dan mengijinkan mereka untuk
meneruskan informasi dan instruksi itu kepada orang-orang yang langsung dibawah
mereka. (Oteng Sutisna, 1989)
2) Komunikasi ke atas :
Dalam sistem
sekolah komunikasi ke atas berjalan dari guru ke kepala sekolah ke kepala
kantor pendidikan ke enteri pendidikan. Komunikasi keatas membantu
administrator untuk mengetahui apkah pikiran-pikiran yang disalurkan ke bawah
dapat diterima, menggalakkan para anggota untuk menyumbangkan ide-ide berharga,
dan memugkinkan administrator untuk menghindarkan administrator dari situasi
sulit yang mungkin timbul. Selain itu komunikasi ke atas memungkinkan
paraanggota untuk dapat lebih menyesuaikan diri dengan tujuan sekolah dan
program-programnya. (Oteng Sutisna, 1989)
2) Komunikasi ke samping atau mendatar :
Komunikasi
mendatar adalah bentuk lain dari komunikasi organisasional. Komunikasi mendatar
penting karena memungkinkan penyebaran keterangan dan pikiran di kalangan para
anggota staf sendiri dan membantu menjalin mereka menjadi kelompok profesional
dan sosial yang terpadu. (Oteng Sutisna, 1989)
Komunikasi ini
memungkinkan guru-guru untuk dapat berkomunikasi dengan sesama guru, kepala
sekolah dengan kepala sekolah lain, pengawas dengan pengawas lain.
2.
Macam-Macam Komunikasi
a)
Komunikasi menurut cara
penyampaiannya
1)
Komunikasi lisan ; Secara
langsung melalui dialog
2)
Komunikasi tertulis : Misal
melalui surat, gambar dan grafik
b)
Komunikasi menurut
kelangsungannya
1)
Komunikasi langsung
2)
Komunikasi tidak langsung
c)
Komunikasi menurut perilaku
1)
Komunikasi formal : Komunikasi
yang terjadi dalam suatu organisasi atau institusi, yang tata caranya telah
diatur dalam stuktur organisasi tersebut.
2)
Komunikasi informal : Komunikasi
dalam organisasi yang tidak ditentukan secara resmi oleh organisasi tersebut.
3)
Komunikasi non-formal :
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal,
yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi
dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan
tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan.
d)
Komunikasi menurut maksud
komunikasi
1) Berpidato
2) Memberi
ceramah
3) Memberi
prasaran
4) Wawancara
5) Member
tugas atau perintah
e)
Komunikasi menurut ruang lingkup
1)
Komunikasi internal : Komunikasi
yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi yang terjadi
diantara anggota organisasi tersebut saja.
2) Komunikasi
eksternal : Komunikasi yang berlangsung antara organisasi dengan pihak
masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut.
3.
Komunikasi dalam Manajemen
Sekolah
a)
Komunikasi intern
Dalam pelaksanaan manajemen sekolah, pengembangan
komunikasi antar personil yang sehat harus senantiasa dikembangkan. Komunikasi
intern yang terbina dengan baik akan memberikan kemudahan dan keringanan dalam
pelaksanaan serta memecahkan persoalan sekolah.
1)
Pengertian,tujuan, dan manfaat,
komunikasi intern
Manajemen dilihat dari kegiatan orang-orangnya
berarti kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.
Komunikasi yang baik antara berbagai personil tersebut harus dikembangkan
sedemikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin. Kuraang komunikasi akan
mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan, bahkan kegagalan
pencapaian tujuan. Kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk membina komunikasi
intern dengan sebaik-baiknya agar para guru mampu bekerja sama untuk
meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. Komunikasi intern sangat dirasakan
manfaatnya, terutama oleh seorang pemula yang baru memasuki satu dunia
tersendiri seperti sekolah. Bnyak masalah yang perlu didiskusikan bersama,
misalnya masalah pengajaran, model mengajar yang baru, pendapatan baru, teknik
evaluasi dll. Kesemuanya itu perlu adanya diskusi antar teman untuk
menyaranakan langkah dalam mencapai tujuan sehingga efektif dan efisien.
2)
Prinsip Komunikasi
Hubungan yang ada di sekolah antara lain adalah
hubungan pribadi, hubungan kedinasan, dan hubungan keprofesional. Komunikasi
interen dapat diikat oleh ikatan professional, yakni “ tats karma” sesuai
dengan kode etik guru. Kepala sekolah sebaiknya bertingkah laku dengan
menggunakan prinsip dewasa dan harus menganggap guru bukan sebagai pembantu
tetapi sebagai partner (mitra) dalam kelompok. Untuk kepentingan itu kepala
sekolah perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
i.
Bersikap terbuka, tidak
memaksakan kehendak, tidak bertindak sebagai fasilitator yang mendorong suasana
demokratif dan kekeluargaan.
ii.
Mendorong untuk mau dan mampu
mengemukakan pendapatnya dalam memecahkan masalah dan mendorong supaya guru mau
melaksanakan aktivitas dan mau berkreativitas.
iii.
Mengembangkan kebiasaan untuk
berdiskusi secara terbuka dan mendengarkan pendapat orang lain.
iv.
Mendorong para guru dan pegawai
untuk mengambil keputusan yang terbaik dan menanti keputusan itu.
v.
Berlaku sebagai pengarah,
pengatur pembicaraan, perantara, dan pengambil kesimpulan secara redaksional.
b)
Komuunikasi Ekstern
Komunikasi
eksternal memuat hubungan sekolah dengan masyarakat dan sekolah dengan orang
tua siswa.
Hubungan
yang baik antara sekolah dengan orang tua siswa mempunyai berbagai tujuan. Keduanya akan memperkuat
dukungan terhadap proses perkembangan anak di sekolah. Bekerja sama untuk
mencegah perbuatan yang kurang baik. Kemudian dapat pula menunjang proses
perkembangan potensi yang dimiliki para peserta didik.
Dewan
Sekolah merupakan lembaga yang terdiri dari kepala sekolah, guru,beberapa tokoh
masyarakat, serta orang tua siswa. BP3 adalah organisasi orang tua siswa.
Keduanya merupakan lembaga yang dapat dijadikan penghubung antara sekolah
dengan orang tua.
1.
Hubungan Sekolah dengan Orang Tua
Siswa
Hubungan sekolah dengan orang tua siswa dapat
dijalin melalui berbagai cara, diantaranya adanya kesamaan tanggungjawab dan
adanya kesamaan tujuan.
v
Tujuan hubungan sekolah dengan
orang tua siswa yaitu:
·
saling
membantu dan saling mengisi, dengan memahami kekurangan dan kelemahan anak,
sehingga mereka dapat saling membinanya.
·
Bantuan uang dan barang.
·
Untuk mencegah perbuatan yang
kurang baik.
·
Bersama-sama membuat rencana yang
baik untuk anak.
v
Cara menjalin hubungan sekolah
dengan orang tua
·
Melalui dewan sekolah
Dewan sekolah merupakan suatu lembaga yang perlu
dibentuk dalam rangka pelaksanaan MBS anggota dewan sekolah.
·
Melalui BP3 yang merupakan
organisasi orang tua siswa yang bertugas memberikan bantuan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah.
·
Melalui pertemuan penyerahan buku
laporan pendidikan.
·
Melalui ceramah ilmiah yang
membahas masalah yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar siswa.
2.
Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Sekolah merupakan lembaga social yang dapat
dipisahkan dari masyarakat lingkungannya, begitu pun sebaliknya. Dikatakan
demikian karena keduanya memiliki kepentingan, sekolah bertugas untuk mendidik,
melatih dan membimbing generasi muda, sementara masyarakatnya merupakan
pengguna jasa pendidikan. Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk
komunikasi eksteren yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggungjawab dan tujuan
v
Tujuan Hubungan antar Sekolah
dengan Masyarakat
Berdasarkan dimensi sekolah tujuannya adalah :
·
Memelihara kelangsungan hidup
sekolah.
·
Meningkatan mutu pendidikan di
sekolah.
·
Memperlancar kegiatan belajar
mengajar.
·
Memperoleh bantuan dan dukungan
masyarakat.
v
Berdasarkan dimensi masyarakat
tujuannya adalah :
·
Memajukan dan mensejahterakan masyarakat.
·
Memperoleh masukan dari sekolah
dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.
·
Menjamin relevansi program
sekolah dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
·
Memperoleh kembali anggota
masyarakat yang terampil dan makin meningkat kemampuannya.
v
Bidang Kerjasama Sekolah dengan
Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain
dengan lewat bidang pendidikan kesenian, olahraga, dan keterampilan serta
pendidikan bagi anak berkelainan.
BAB III
HASIL OBSERVASI
A.
Motode
Observasi
Metode observasi yang kami lakukan di
SMK Negeri 4
Semarang adalah metode wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Dalam kegiatan observasi manajemen
sekolah ini, kami mewawancari 1 narasumber dari sekolah, yaitu Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang
Kurikulum, yaitu bapak Luluk Widodo, S. ST, MT
B.
Tempat
dan Waktu Observasi
Tempat : SMK Negeri 4 Semarang
Hari/Tanggal : Sabtu, 8 November
2014
Waktu : 08.00 – 09.30 WIB
C.
Hasil
Observasi
Observasi
dilaksanakan di SMK N 4 Semarang. Di sana mendapatkan informasi untuk hasil
observasi melalui Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang Kurikulum, yaitu bapak Luluk
Widodo, S. ST, MT. Beliau menjelaskan semua pertanyaan yang diajukan dengan
semua pengetahuan yang dimiliki.
Tugas beliau
yang lain yaitu mengajar multimedia di jurusan multimedia. Di SMK N 4 Semarang
terdapat 9 jurusan. Jumlah ini sama dengan yang ada di SMK N 7 Semarang serta
jumlah terbanyak di kota Semarang.
Kemudian terdapat 5 rombel (terbanyak di Kota Semarang). Tetapi lahannya adalah
yang tersempit.
Sistem
komunikasi internal menggunakan sms
center untuk menyampaikan pemberitahuan penting dan/atau segera. Hal
tersebut dapat disampaikan kepada seluruh guru atau pihak-pihak tertentu saja.
Pada mulanya sistem tersebut ditolak oleh kepala sekolah dan menuai pro kontra.
Namun setelah terjadi pergantian kepala sekolah, sistem tersebut mulai bisa
dijalankan. Sistem ini sudah berjalan selama empat tahun lamanya. Kemudian untuk pembuatan jadwal pembelajaran
menggunakan software.
Jalinan
hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat terjadi karena hak peserta
didik dipenuhi. Walaupun tetap ada permasalahan antara sekolah dan pihak orang
tua, selalu bisa diselesaikan dengan musyawarah dan pendekatan secara personal.
Selanjutnya
hubungan dengan masa depan difokuskan di DUDI (Dunia Usaha Dunia Kerja).
Permasalahan tersebut dikoordinasi oleh bagian hubungan masyarakat (Humas).
Biaya
sekolah sekarang sudah lebih murah karena ada Bantuan Operasional Sekolah
(BOS). Lalu masih ada sumbangan sukarela dari para orang tua yang dialokasikan
untuk pegawai tidak tetap.
Proses
komunikasi di SMK N 4 Semarang juga menggunakan IT. Pengolahan hasil belajar
pun menggunakan website yang diberi
nama SIA (Sistem Informasi Akademik). SIA dibuat dengan belajar dai SIKADU
UNNES. Beliau mengaku bahwa awal mulanya sangat berat. Namun karena beliau
punya filosofi gerobak, yaitu awal dari sebuah gerakan itu berat, namun setelah
mulai berjalan akan lebih ringan, SIA dapat beliau kembangkan.
Ekstra
kurikuler yang paling favorit di sekolah adalah Paskibra (Pasukan Pengibar
Bendera). Kegiatan tersebut mempunyai banyak prestasi. Hal tersebut merupakan
salah satu bentuk kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua yang saling
mendukung.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Secara
umum, komunikasi di SMK N 4 Semarang terbina baik. Komunikasi internal dan
komunikasi eksternal dijaga secara konsisten sehingga proses perkembangan
peserta didik dan pencapaian perkembangan sekolah dapat terlaksana seoptimal
mungkin
B. Saran
Sebaiknya
perkembangan komunikasi yang telah dijalankan di SMK N 4 Semarang dapat
diusahakan pula di sekolah-sekolah lainnya sehingga proses manajemen sekolah
terbina dengan baik demi perkembangan dan proses belajar para peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Sutomo, M. Pd., dkk. 2013. Manajemen Sekolah. Semarang:Unnes Press.
Fitri Ramayanti, S.Pd. 2014.”Landasan Teori Komunikasi”,
http://www.slideshare.net/andhikawildan/savedfiles?s_title=teori-komunikasi-28348027&user_login=Fitri_Ramayanti. (diakses 12 November 2014).
Atmodiwirjo,
Subaggio. 2000. Manajemen Pendidikan
Indonesia. Jakarta: Ardadizya Jaya.
Depdiknas. 2000. Perubahan Manajemen Sekolah. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Handoko, T. Hani. 1992.
Manajemen Edisi II. Yogyakarta: BPFE.
James A. Buford, Athur
H. Buderan. 1988. Manajemen In Extension.
Alabama.
Siagian. Sondang P.
1992. Fungsi-fungsi Manajerial.
Jakarta: Bumi Aksara.
LAMPIRAN
0 comments :
Post a Comment