Paper Indvidu
Filasafat Ilmu
Sebagai Sarana Berfikir Ilmiah
Oleh:
Rozaq Mustofa Lutfi
5201413042
Filasafat Ilmu
Sebagai Sarana Berfikir Ilmiah
I
PENGANTAR
Manusia
adalah makhluk yang dilengkapi Pikiran (akal). Dengan berpikir manusia dapat memenuhi
kehidupannya dengan mudah. Namun sayang, kebanyakan mereka tidak menggunakan
sarana yang teramat penting ini sebagaimana mestinya. Bahkan pada kenyataannya
sebagian manusia hampir tidak pernah berpikir.
Manusia pada
hakikatnya selalu ingin mencari pengetahuan. Berbagai cara dan upaya dilakukan
demi pemenuhan kebutuhan tersebut. Salah satu yang dilakukan manusia adalah
melalui filsafat. Filsafat dimulai dari pengetahuan dan kepastian. Pengetahuan
beranjak dari dasar rasa ingin tau, sedangkan kepastian didasari oleh
keragu-raguan mengenai suatu hal. Hal tersebutlah yang menjadikan manusia
berfilsafat.
Kegiatan berfikir kita lakukan dalam
keseharian dan kegiatan ilmiah. Berpikir merupakan upaya manusia dalam
memecahkan masalah. Berfikir ilmiah merupakan berfikir dengan langkah – langkah
metode ilmiah seperti perumusan masalah, pengajuan hipotesis, pengkajian
literatur, menjugi hipotesis, menarik kesimpulan. Kesemua langkah – langkah
berfikir dengan metode ilmiah tersebut harus didukung dengan sarana yang baik
sehingga diharapkan hasil dari berfikir ilmiah yang kita lakukan mendapatkan
hasil yang baik.
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat
membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Tujuan
mempelajari sarana ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan penelaahan
ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk
mendapatkan pengehahuan yang memungkinkan untuk bisa memecahkan masalah
sehari-hari.
Ditinjau dari pola berfikirnya, maka maka
ilmu merupakan gabungan antara pola berfikir deduktif dan berfikir induktif,
untuk itu maka penalaran ilmiah menyadarkan diri kepada proses logika deduktif
dan logika induktif.
II
PEMBAHASAN
A
Filsafat Ilmu
Filsafat
ilmu merupakan bagian dari epistemology (filsafat pengetahuan) yang secara
spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu memang berbeda dari
pengetahuan secara filsafat.
Filsafat ilmu merupakan telaahan secar filsafat yang pada dasarnya memiliki 3 landasan yaitu:
Filsafat ilmu merupakan telaahan secar filsafat yang pada dasarnya memiliki 3 landasan yaitu:
1
Ontologis
Mengenai apa yang dikaji melalui filsafat untuk memperoleh pengetahuan
Mengenai apa yang dikaji melalui filsafat untuk memperoleh pengetahuan
2
Epistemologis
Mengenai cara-cara untuk memperoleh pengetahuan
Mengenai cara-cara untuk memperoleh pengetahuan
3
Aksiologis
Mengenai maksud dan tujuan mempelajari pengetahuan dan untuk apa dipergunakan
Mengenai maksud dan tujuan mempelajari pengetahuan dan untuk apa dipergunakan
B
Berfikir Alamiah Dan Ilmiah
Berpikir
dapat Dilihat Secara Alamiah Dan Ilmiah.
1
Berpikir Alamiah
Pola Penalaran Berdasarkan Kebiasaan Sehari-Hari Dari
Pengaruh Alam Sekelilingnya. Misalnya penalaran tentang panasnya api yang dapat
membakar.
2
Berpikir Ilmiah
Pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur
dan cermat. Berpikir ilmiah adalah landasan atau kerangka berpikir penelitian
ilmiah.Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir.
C Sarana
Berpikir Ilmiah
1
Hakikat Sarana Berpikir Ilmiah
Dengan jalan ini maka kita akan sampai pada hakekat
sarana yang sebenarnya sebab sarana merupakan alat yang membantu dalam mencapai
suatu tujuan tertentu. Dalam proses pendidikan, sarana berpikir ilmiah ini
merupakan bidang studi tersendiri. Dalam hal ini kita harus memperhatikan 2
hal, yaitu :
a
Sarana ilmiah bukan merupakan kumpulan ilmu,
dalam pengertian bahwa sarana ilmiah itu merupakan kumpulan pengetahuan yang
didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
b
Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah
adalah untuk memungkinkan kita untuk menelaah ilmu secara baik. Sedangkan
tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang
memungkinkan kita untuk dapat memecahkan masalah kita sehari-hari.
Untuk
dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana
yang berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika. Dilihat dari pola
berpikirnya maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan induktif.
Untuk itu maka penalaran ilmiah menyandarkan diri pada proses logika deduktif
dan induktif.
D
Fungsi Sarana Berpikir Ilmiah
Sarana
ilmiah mempunyai fungsi yang khas, sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan
dalam kaitan kegiatan ilmiah secara keseluruhan.
Sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuannya pada dasarnya ada tiga :
Sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuannya pada dasarnya ada tiga :
1
Bahasa ilmiah : Bahasa berfungsi sebagai alat
komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah.
Bahasa
pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama yakni, pertama, sebagai sarana
komunikasi antar manusia, dan kedua, sebagai sarana budaya yang mempersatukan
kelompok manusia yang mempergunakan bahasa tersebut.
2
Matematika dan logika : Mempunyai peranan
penting dalam berpikir deduktif sehingga mudah diikuti dan dilacak kembali
kebenarannya.
Matematika adalah pengetahuan sebagai sarana berpikir deduktif. Pengetahuan ini dapat diperoleh tidak melalui pengalaman, bebas dari pengalaman. Matematika dan logika sebagai sarana berpikir deduktif mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Logika lebih sederhana penalarannya, sedang matematika sudah jauh lebih terperinci.
Matematika adalah pengetahuan sebagai sarana berpikir deduktif. Pengetahuan ini dapat diperoleh tidak melalui pengalaman, bebas dari pengalaman. Matematika dan logika sebagai sarana berpikir deduktif mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Logika lebih sederhana penalarannya, sedang matematika sudah jauh lebih terperinci.
3
Statistika : Mempunyai peranan penting dalam
berpikir induktif untuk mencari konsep-konsep yang berlaku umum.
Statistika ialah pengetahuan sebagai sarana berpikir induktif. Statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara mendapatkan data, menganalisis dan menyajikan data serta mendapatkan suatu kesimpulan yang sah secara ilmiah. Statistika merupakan sarana berpikir yang didasari oleh logika berpikir induktif. \
Statistika ialah pengetahuan sebagai sarana berpikir induktif. Statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara mendapatkan data, menganalisis dan menyajikan data serta mendapatkan suatu kesimpulan yang sah secara ilmiah. Statistika merupakan sarana berpikir yang didasari oleh logika berpikir induktif. \
III KESIMPULAN
A
filsafat yang pada dasarnya memiliki 3 landasan yaitu:
1
Ontologis(What)
2
Epistemologis(Why)
3
Aksiologis(What for)
B
Berfikir merupakan ciri utama bagi manusia.
Berfikir disebut juga sebagai proses bekerjanya akal. Secara garis besar
berfikir dapat dibedakan antara berfikir alamiah dan berfikir ilmiah. Berfikir
alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kehidupan sehari-hari dari
pengaruh alam sekelilingnya. Berfikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan
sarana tertentu secara teratur dan cermat. Sarana
berfikir alamiah menggunakan bahasa ilmiah, matematika dan logika, dan
statistika untuk menyampaikannya. Dengan tujuan agar bisa di sampaikan apa yang
ingin di sampaikan. Dengan pola deduktif atau induktif.
IV
DAFTAR PUSTAKA
Thoyibi M, F,ilsafat
Ilmu dan Perkembangannya, Surakarta:Muhammadiyah
University Press, 2003
Hindarto Nathan, Sarana
berpikir ilmiah, (FILSAFAT ILMU. ISBN : 979 9579 33
3),
SEMARANG:UPT
MKU UNNES, 2003
dalam-filsafat
(Dilihat pada: 20-Mei-2014)
http://www.id.m.wikipedia.org/wiki/filsafat_ilmu
(Dilihat pada: 20-Mei-2014)
dalam-filsafat/
(Dilihat pada: 20-Mei-2014)
berfikir-ilmiah
(Dilihat pada: 20-Mei-2014)
(Di download pada:
20-Mei-2014)
.pdf (Di download pada: 20-Mei-2014)
0 comments :
Post a Comment