Icon Moon Batman Begins - Diagonal Resize 2

Thursday, December 11, 2014



LAPORAN OBSERVASI

 

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah: Manajemen Sekolah

Dosen Pengampu:
Dr. Titi Prihatin M.pd        




Disusun oleh:

Rozaq Mustofa Lutfi
(5201413042)
Pendidikan Teknik Mesin




MANAJEMEN SEKOLAH
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
 
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas  penelitian ini. Tidak lupa juga Saya capkan terima kasih kepada dosen Manajemen Sekolah yaitu ibu Titi Prihatin  yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun observasi ini.
Laporan ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Manajemen x, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
 Dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari laporan  ini dapat terselesaikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pelajar ataupun, umum khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca laporan ini, Dan  mudah mudahan juga  dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .
Dalam penyelesaian tugas ini kami banyak menerima bantuan dan dukungan dari banyak pihak, dan kesempatan ini kami berterimakasih kepada :
1.      Kedua orang tua kami yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik Moril maupun Materiil sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir ini.
2.      Bapak Luluk Wibowo. Selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK 4 Semarang
Akhir kata kami sebagai penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dari kami mungkin masih ada kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan observasi ini..

Semarang, 17 November 2014


                                                                                                    Penyusun                
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB I     PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang …………………………………...........................................
B.     Tujuan…………...………………………………...………………………
BAB II    KAJIAN TEORI
A.    Teori-teori Komunikasi………………………...………………………….
B.     Komunikasi Internal Sekolah……………………………...………………
C.     Komunikasi Eksternal Sekolah…………...……………………………….
BAB III HASIL OBSERVASI………..……………………………………….….
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………………………………………….……......
B.     Saran………………………………………………………………..….......
Daftar Pustaka……………………………………………………………………..



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Komunikasi adalah kegiatan yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa komunikasi, hubungan antarindividu tidak berjalan dengan baik. Begitu pula peran komunikasi dalam manajemen sekolah. Tanpa adanya komunikasi yang baik, sekolah tidak akan mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
            Sekolah harus melakukan komunikasi dua arah, yaitu komunikasi ke dalam dan ke luar. Komunikasi ke dalam adalah komunikasi yang dilakukan antarkomponen sekolah, contohnya para guru, kepala sekolah, karyawan. Komunikasi intern yang dibina dengan baik akan memudahkan dan meringankan  pekerjaan sekolah sehingga tujuan sekolah pun dapat tercapai. Sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi ekstern yaitu komunikasi antara sekolah dengan pihak luar, misalnya masyarakat, para orang tua siswa, dan pihak-pihak luar yang bekerja sama lainnya. Hubungan dengan pihak luar ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan-masukan yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan sekolah, mendukung proses pendidikan, serta dapat pula memberikan bantuan untuk mengembangkan prestasi para peserta didik.

B.     Tujuan
Laporan observasi ditujukan agar pembaca dapat:
1.      mengetahui proses komunikasi internal yang dilakukan di SMK N 4 Semarang,
2.      mengetahui proses komunikasi eksternal yang dilakukan di SMK N 4 Semarang,
3.      mengetahui perbandingan antara teori komunikasi dalam manajemen sekolah dengan realitas yang ada.
4.      Mengetahui jalannya komunikasi antara komponen komponen manajemen sekolah yang ada dalam SMK N 4 Semarang.
5.      Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan SMKN 4 Semarang untuk menjalin komunikasi  dalam manajemen sekolah yang baik.


BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Landasan Teori
Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan individu maupun kelompok lain disekitarnya. Salah satu syarat interaksi adalah adanya  komunikasi. Dengan komunikasi maka antara satu individu dengan individu atau kelompok lain akan mengetahui maksud yang hendak disampaikan, kemudian akan mendapatkan reaksi. Dengan demikian maka tidak dapat dipungkiri bahwa peran lomunikasi menjadi sengat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini terwujud misal pada organisasi atau institusi yang terbentuk dalam masyarakat melalui komunikasi.
Dalam dunia pendidikan peran komunikasi menjadi sangat penting. Tanpa adanya komunikasi maka sistem pendidikan dalam sebuah negara tidak akan berjalan dengan baik sehingga akan merusak sistem yang lain. Komunikasi di dunia pendidikan terjadi dalam setiap posisi yang diduduki seseorang dari mulai tingkat kementrian pendidikan hingga pengajar dan staf-stafnya dalam sekolah. Bahkan kalau kita lihat kebelakang munculnya perilaku pendidikan terjadi dengan adanya komunikasi.
Institusi pendidikan atau dalam hak ini sekolah juga memerlukan komunikasi dalam manajemennya. Komunikasi tersebut bisa bersifat intern maupun ekstern. Kedua ko,umikasi tersebut sangat menentukan kelancaran, kemudahan dan kenyamanan dalam melaksanakan tugas masing-masing koponen sekolah. 
1.      Pengertian Komunikasi Menurut para Ahli
1)      D.B. Curtis, 1992 komunikasi adalah kemampuan mengirimkan pesan dengan jelas, manusiawi, efisien dan menerima pesan secara akurat.
2)      J.A Devito komunikasi merupakan suatu tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan terjadi dalam satu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.
3)      Wibowo mengatakan bahwa komunkasi merupakan aktifitas menyampaikan apa yang ada dipikiran, konsep yang kita miliki dan keinginan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Atau sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan.
4)      Menurut Littlejohn (1989), secara umum teori - teori komunikasi dapat dibagi dalam dua kelompok.
1)        Teori-teori Umum (general theories).
2)        Teori-teori Kontekstual (contextual theories)
A.    Komunikasi Intrapribadi (intrapersonal communication) adalah proses komunikasi yangg terjadi dalam diri seseorang.
B.     Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi, baik yang secara langsung (tanpa medium) ataupun tidak langsung (melalui medium).
C.     Komunikasi Kelompok (group communication)
Membahas tentang dinamika kelompok, efisiensi, dan efektivitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan bentuk interaksi, serta pembuatan keputusan.
D.    Komunikasi Organisasi (organizational communication) menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi.

Agar komunikasi menjadi efektif maka komunikasi harus dilakukan dengan proses tiga arah, yaitu :
1)      Komunikasi ke bawah :
Komunikasi kebawah biasanya mengenai soal-soal kebijaksanaan, prosedur, instruksi atau keterangan yang bersifat umum. Komunikasi tersebut dapat melalui tatap muka, telepon, surat edaran, papan pengumuman, maupun alat lain. Praktek yang baik yaitu apabila administrator menyampaikan informasi dan instruksi itu hanya kepada orang-orang yang berada langsung dibawahnya, dan mengijinkan mereka untuk meneruskan informasi dan instruksi itu kepada orang-orang yang langsung dibawah mereka. (Oteng Sutisna, 1989)
2)      Komunikasi ke atas :
Dalam sistem sekolah komunikasi ke atas berjalan dari guru ke kepala sekolah ke kepala kantor pendidikan ke enteri pendidikan. Komunikasi keatas membantu administrator untuk mengetahui apkah pikiran-pikiran yang disalurkan ke bawah dapat diterima, menggalakkan para anggota untuk menyumbangkan ide-ide berharga, dan memugkinkan administrator untuk menghindarkan administrator dari situasi sulit yang mungkin timbul. Selain itu komunikasi ke atas memungkinkan paraanggota untuk dapat lebih menyesuaikan diri dengan tujuan sekolah dan program-programnya. (Oteng Sutisna, 1989)
2)      Komunikasi ke samping atau mendatar :
Komunikasi mendatar adalah bentuk lain dari komunikasi organisasional. Komunikasi mendatar penting karena memungkinkan penyebaran keterangan dan pikiran di kalangan para anggota staf sendiri dan membantu menjalin mereka menjadi kelompok profesional dan sosial yang terpadu. (Oteng Sutisna, 1989)
Komunikasi ini memungkinkan guru-guru untuk dapat berkomunikasi dengan sesama guru, kepala sekolah dengan kepala sekolah lain, pengawas dengan pengawas lain.

2.      Macam-Macam Komunikasi
a)      Komunikasi menurut cara penyampaiannya
1)      Komunikasi lisan ;  Secara langsung melalui dialog
2)      Komunikasi tertulis : Misal melalui surat, gambar dan grafik
b)      Komunikasi menurut kelangsungannya
1)      Komunikasi langsung
2)      Komunikasi tidak langsung
c)      Komunikasi menurut perilaku
1)      Komunikasi formal : Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi atau institusi, yang tata caranya telah diatur dalam stuktur organisasi tersebut.
2)      Komunikasi informal : Komunikasi dalam organisasi yang tidak ditentukan secara resmi oleh organisasi tersebut.
3)      Komunikasi non-formal : Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan.
d)     Komunikasi menurut maksud komunikasi
1)      Berpidato
2)      Memberi ceramah
3)      Memberi prasaran
4)      Wawancara
5)      Member tugas atau perintah
e)      Komunikasi menurut ruang lingkup
1)      Komunikasi internal : Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi yang terjadi diantara anggota organisasi tersebut saja.
2)      Komunikasi eksternal : Komunikasi yang berlangsung antara organisasi dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut.
3.      Komunikasi dalam Manajemen Sekolah
a)      Komunikasi intern
Dalam pelaksanaan manajemen sekolah, pengembangan komunikasi antar personil yang sehat harus senantiasa dikembangkan. Komunikasi intern yang terbina dengan baik akan memberikan kemudahan dan keringanan dalam pelaksanaan serta memecahkan persoalan sekolah.
1)      Pengertian,tujuan, dan manfaat, komunikasi intern
Manajemen dilihat dari kegiatan orang-orangnya berarti kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi yang baik antara berbagai personil tersebut harus dikembangkan sedemikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin. Kuraang komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan, bahkan kegagalan pencapaian tujuan. Kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk membina komunikasi intern dengan sebaik-baiknya agar para guru mampu bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. Komunikasi intern sangat dirasakan manfaatnya, terutama oleh seorang pemula yang baru memasuki satu dunia tersendiri seperti sekolah. Bnyak masalah yang perlu didiskusikan bersama, misalnya masalah pengajaran, model mengajar yang baru, pendapatan baru, teknik evaluasi dll. Kesemuanya itu perlu adanya diskusi antar teman untuk menyaranakan langkah dalam mencapai tujuan sehingga efektif dan efisien.
2)      Prinsip Komunikasi
Hubungan yang ada di sekolah antara lain adalah hubungan pribadi, hubungan kedinasan, dan hubungan keprofesional. Komunikasi interen dapat diikat oleh ikatan professional, yakni “ tats karma” sesuai dengan kode etik guru. Kepala sekolah sebaiknya bertingkah laku dengan menggunakan prinsip dewasa dan harus menganggap guru bukan sebagai pembantu tetapi sebagai partner (mitra) dalam kelompok. Untuk kepentingan itu kepala sekolah perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
                                                              i.            Bersikap terbuka, tidak memaksakan kehendak, tidak bertindak sebagai fasilitator yang mendorong suasana demokratif dan kekeluargaan.
                                                            ii.            Mendorong untuk mau dan mampu mengemukakan pendapatnya dalam memecahkan masalah dan mendorong supaya guru mau melaksanakan aktivitas dan mau berkreativitas.
                                                          iii.            Mengembangkan kebiasaan untuk berdiskusi secara terbuka dan mendengarkan pendapat orang lain.
                                                          iv.            Mendorong para guru dan pegawai untuk mengambil keputusan yang terbaik dan menanti keputusan itu.
                                                            v.            Berlaku sebagai pengarah, pengatur pembicaraan, perantara, dan pengambil kesimpulan secara redaksional.
b)      Komuunikasi Ekstern
Komunikasi eksternal memuat hubungan sekolah dengan masyarakat dan sekolah dengan orang tua siswa.
Hubungan yang baik antara sekolah dengan orang tua siswa mempunyai berbagai tujuan. Keduanya akan memperkuat dukungan terhadap proses perkembangan anak di sekolah. Bekerja sama untuk mencegah perbuatan yang kurang baik. Kemudian dapat pula menunjang proses perkembangan potensi yang dimiliki para peserta didik.
Dewan Sekolah merupakan lembaga yang terdiri dari kepala sekolah, guru,beberapa tokoh masyarakat, serta orang tua siswa. BP3 adalah organisasi orang tua siswa. Keduanya merupakan lembaga yang dapat dijadikan penghubung antara sekolah dengan orang tua.
1.      Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa
Hubungan sekolah dengan orang tua siswa dapat dijalin melalui berbagai cara, diantaranya adanya kesamaan tanggungjawab dan adanya kesamaan tujuan.
v  Tujuan hubungan sekolah dengan orang tua siswa yaitu:
·         saling membantu dan saling mengisi, dengan memahami kekurangan dan kelemahan anak, sehingga mereka dapat saling membinanya.
·         Bantuan uang dan barang.
·         Untuk mencegah perbuatan yang kurang baik.
·         Bersama-sama membuat rencana yang baik untuk anak.
v  Cara menjalin hubungan sekolah dengan orang tua
·         Melalui dewan sekolah
Dewan sekolah merupakan suatu lembaga yang perlu dibentuk dalam rangka pelaksanaan MBS anggota dewan sekolah.
·         Melalui BP3 yang merupakan organisasi orang tua siswa yang bertugas memberikan bantuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
·         Melalui pertemuan penyerahan buku laporan pendidikan.
·         Melalui ceramah ilmiah yang membahas masalah yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar siswa.
2.      Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Sekolah merupakan lembaga social yang dapat dipisahkan dari masyarakat lingkungannya, begitu pun sebaliknya. Dikatakan demikian karena keduanya memiliki kepentingan, sekolah bertugas untuk mendidik, melatih dan membimbing generasi muda, sementara masyarakatnya merupakan pengguna jasa pendidikan. Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk komunikasi eksteren yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggungjawab dan tujuan
v  Tujuan Hubungan antar Sekolah dengan Masyarakat
Berdasarkan dimensi sekolah tujuannya adalah :
·         Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
·         Meningkatan mutu pendidikan di sekolah.
·         Memperlancar kegiatan belajar mengajar.
·         Memperoleh bantuan dan dukungan masyarakat.
v  Berdasarkan dimensi masyarakat tujuannya adalah :
·         Memajukan dan mensejahterakan masyarakat.
·         Memperoleh masukan dari sekolah dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.
·         Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
·         Memperoleh kembali anggota masyarakat yang terampil dan makin meningkat kemampuannya.
v  Bidang Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain dengan lewat bidang pendidikan kesenian, olahraga, dan keterampilan serta pendidikan bagi anak berkelainan.



BAB III
HASIL OBSERVASI
A.    Motode Observasi
Metode observasi yang kami lakukan di SMK Negeri 4 Semarang adalah metode wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Dalam kegiatan observasi manajemen sekolah ini, kami mewawancari 1 narasumber dari sekolah, yaitu Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang Kurikulum, yaitu bapak Luluk Widodo, S. ST, MT

B.     Tempat dan Waktu Observasi
Tempat            : SMK Negeri 4 Semarang
Hari/Tanggal   : Sabtu, 8  November 2014
Waktu             : 08.00 – 09.30 WIB

C.    Hasil Observasi
Observasi dilaksanakan di SMK N 4 Semarang. Di sana mendapatkan informasi untuk hasil observasi melalui Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang Kurikulum, yaitu bapak Luluk Widodo, S. ST, MT. Beliau menjelaskan semua pertanyaan yang diajukan dengan semua pengetahuan yang dimiliki.
Tugas beliau yang lain yaitu mengajar multimedia di jurusan multimedia. Di SMK N 4 Semarang terdapat 9 jurusan. Jumlah ini sama dengan yang ada di SMK N 7 Semarang serta jumlah  terbanyak di kota Semarang. Kemudian terdapat 5 rombel (terbanyak di Kota Semarang). Tetapi lahannya adalah yang tersempit.
Sistem komunikasi internal menggunakan sms center untuk menyampaikan pemberitahuan penting dan/atau segera. Hal tersebut dapat disampaikan kepada seluruh guru atau pihak-pihak tertentu saja. Pada mulanya sistem tersebut ditolak oleh kepala sekolah dan menuai pro kontra. Namun setelah terjadi pergantian kepala sekolah, sistem tersebut mulai bisa dijalankan. Sistem ini sudah berjalan selama empat tahun lamanya. Kemudian  untuk pembuatan jadwal pembelajaran menggunakan software.
Jalinan hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat terjadi karena hak peserta didik dipenuhi. Walaupun tetap ada permasalahan antara sekolah dan pihak orang tua, selalu bisa diselesaikan dengan musyawarah dan pendekatan secara personal.
Selanjutnya hubungan dengan masa depan difokuskan di DUDI (Dunia Usaha Dunia Kerja). Permasalahan tersebut dikoordinasi oleh bagian hubungan masyarakat (Humas).
Biaya sekolah sekarang sudah lebih murah karena ada Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Lalu masih ada sumbangan sukarela dari para orang tua yang dialokasikan untuk pegawai tidak tetap.  
Proses komunikasi di SMK N 4 Semarang juga menggunakan IT. Pengolahan hasil belajar pun menggunakan website yang diberi nama SIA (Sistem Informasi Akademik). SIA dibuat dengan belajar dai SIKADU UNNES. Beliau mengaku bahwa awal mulanya sangat berat. Namun karena beliau punya filosofi gerobak, yaitu awal dari sebuah gerakan itu berat, namun setelah mulai berjalan akan lebih ringan, SIA dapat beliau kembangkan.
Ekstra kurikuler yang paling favorit di sekolah adalah Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera). Kegiatan tersebut mempunyai banyak prestasi. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua yang saling mendukung.


BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
Secara umum, komunikasi di SMK N 4 Semarang terbina baik. Komunikasi internal dan komunikasi eksternal dijaga secara konsisten sehingga proses perkembangan peserta didik dan pencapaian perkembangan sekolah dapat terlaksana seoptimal mungkin

B.     Saran
Sebaiknya perkembangan komunikasi yang telah dijalankan di SMK N 4 Semarang dapat diusahakan pula di sekolah-sekolah lainnya sehingga proses manajemen sekolah terbina dengan baik demi perkembangan dan proses belajar para peserta didik.


DAFTAR PUSTAKA

Drs. Sutomo, M. Pd., dkk. 2013. Manajemen Sekolah. Semarang:Unnes Press.
Fitri Ramayanti, S.Pd. 2014.”Landasan Teori Komunikasi”,
http://www.slideshare.net/andhikawildan/savedfiles?s_title=teori-komunikasi-28348027&user_login=Fitri_Ramayanti. (diakses 12 November 2014).
Atmodiwirjo, Subaggio. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardadizya Jaya.
Depdiknas. 2000. Perubahan Manajemen Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Handoko, T. Hani. 1992. Manajemen Edisi II. Yogyakarta: BPFE.
James A. Buford, Athur H. Buderan. 1988. Manajemen In Extension. Alabama.
Siagian. Sondang P. 1992. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara.


LAMPIRAN




 

0 comments :

Post a Comment