Icon Moon Batman Begins - Diagonal Resize 2

Wednesday, August 26, 2015


Sesosok anak muda dari desa yang merantau ke kota untuk menempuh kuliah. Dengan biaya pas-pasan ia datang. Belum sempat mencari kos-kosan karena tak tahu dengan tujuannya, di karenakan masih bimbang dia dengan pilihan jurusannnya, bukan karena tak suka tapi karena ia masih besar dengan egonya,
1 semester dilalui dengan riang dan gembira, suka duka tetap  menyelimutinya. Dia menjadi mahasiswa biasa yang tak menonjol dari perkataan ataupun tindakan. Tapi dia berfikir dengan polanya. Dia semangat dalam mengikuti kuliah, belum mempunyai banyak teman, mungkin karena sifat pendiam dan pemalunya, ada yang bilang sombong, padahal kediaman itu bukan kenyamanannya, ada yang bilang sinis, padahal tawanya menandakan kenyamanannya.
1 semsester berlalu. Dia hanya menjadi kupu-kupu yang terbang tak tahu jalan, belum memikirkan tujuan luas berfikir hanya sepintas.
Semester 2 datang dia mulai di kenal dengan hasil nilai yang menojol, walaupun keseharian tidak terlihat, semua heran dengannya dia tidak terlihat pintar, tapi dapat hasil menakjubkan, banyak orang tak menyangka bahkan ada yang meremehkannya, smester 2 dilalui dengan biasa, mulai banyak teman didapatnya, 1 persatu dikenalnya, padahal dia agak kesulitan mengenal nama, apalagi bila bertemu sekilas sudah pasti dia ingat hanya semesntara. Usahanya berhasil mengingat beberapa temannya, mulai dekat,hangat dan menyatu dengan pribadinya, masih halnya dia menjadi kupu-kupu tapi sudah mulai ada tujuan ketika dia terbang.
Ketika semester 2 mulai berakhir, dia berfikir, memang saya bisa tapi bukan berarti saya menyenanginya, pikiran besaar terlintas untuk pindah, mencoba mengadu keberuntungan dan kekuatannya saat itu. Dia hanya bermodal belajar online sambil otak-atik gadget. Tak sempat ia membeli buku, bukan tak sempat tapi tak mau.
Hari testpun datang, dia bangun kesiangan tak percaya dia masih sempat mencapai tujuan. Di perjalanan dan di tempat dia hanya berdoa. Tak sempat dia meminta restu orang tua, karena dia diam-diam dengan tesnya, padahal sepserti biasa dia selalu meminta restu kedua orang tuanya. Testpun berakhir, dengan percaya diri dia selesai dengan mengerjakannya, santai, sambil tersenyum ketika mengerjakan menjadikan dia melupakan beban tentang masuknya, dia tak yakin jika di terima akan pindah,
Malam pengumumanpun datang, dibukanya link pengumuman, dia bingung mencari kertas no pendaftaran, akhirnya menemukan di kontrakan baru, bersama buku-bukunya. Tak terduga dia melihat hasilnya, dengan sangat gembira ia diterima, tapi apa daya, sia" ia berusaha, tak yakin dengan pilihannya ia tetap berada di jurusannya
Semester 2 pun berakhir, dengan hasil tak disangka dia mendapatkan hasil tipis, tapi dia bersyukur akan hal itu, bukan karena apa dia sudah mengira karena tak banyak kepahamannya. Dia bisa dapat hasil sperti itu,
Semester 3pun dimulai, dia masuk kedalam organisasi, seperti niat awalnya dia ingin masuk dunia itu, untuk melatih softskillnya, dengan awal baik, tapi sempat heran, karena tak kuat dengan tubunya, keseharian yang berbeda, dan tak sesuai dengan apa yang dipikirnya, sempat ingin keluar di pertengahan, tapi dia berusaha, menjaga tanggung jawabnya, dengan niat baik dia percaya akan hasil baik, entah apa dipikirannya mulai berubah. Dia mulai melupakan tujuan awalnya, tapi tak selamanya, sempat dia merenungi pilihannya, tapi dia sudah di dlamanya, berusaha menyelesaikannya dan mencari hasil sebaik-baiknya.

Semseter 3 pun berakhir, dengan hasil cukup memuaskan, dan semuanya dimulai, aku aktif di himpunan, entah mengapa aku ingin sekali jadi anak organisasi, bukan alasan apa" karena aku ingin mencari pengalaman lebih. Dan semua itu aku dapat di semester ini, mulai dari rapat malam, pulang malam , rapat,rapat dan rapat, bahkan sempat jenuh dengan hal tersebut tapi akhirnya mulai menikmati, kita rapat bertukar pikiran bukan beradu pendapat. Setelah itu berakhir aku takb bisa fokus kuliah, sempat keteteran, karena di waktu kuliah sering tidur. Perlu setengah semester untuk menyesuaikan diri. Akhirnya aku bisa menyesuaikan, memang terlalu lama menurutku, dan uts kurang maximal, bukan salah organisasi, tapi salah diriku yang kurang menyesuaikan diri dngan cepat, setengah semester berlalu, aku tahu trik"nya dan cara mengatasi tidurku yang malam,  dan waktu itu telah tiba uaspun aku mempunyai tekad harus bisa mengerjakan maximal, dengan tak lupa sebelum mengikuti uas sms orang tua meminta restu dan doa agar bisa dan  mendapatkan kemudahan serta hasil yang memuaskan. Akhirnya Dimana hasil dari semester 4 keluar, dan dengan sedikit agak tak percaya aku bisa mencapainya. Akhirnya setengah perjalanan kulailui, jika di hitung normal ada 8 smester dan selanjutnya aku akan menempuh smester 5, setengah perjalanan. Entah apa yang akan terjadi, aku akan berusaha, berdoa, bertawakal semaksimalku

0 comments :

Post a Comment