TUGAS
3 PERENCANAAN DAN PEMBELAJARAN INOVATIF
Prodi Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
NAMA :Rozaq Mustofa Lutfi
NIM :5201413042
Rombel :1
Dosen : Sudiono
Dalam suatu
pembelajaran seorang guru menyampaikan materi motor bakar . kemudian materi
yang digunakan media papan tulis dan metode ceramah . sambil mengggambar di
papan tulis sambil menerangkan. Kemudian setelah selesai pembelajaran guru
mengecek pemahaman siswa dengan menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan
kembali. Tapi jawabannya sama sekali tidak memuaskan. Melihan kondisi tersebut
coba kalian analisa faktor-faktor apa saja yang menyebabkan siswa tidak mampu
menjawab pertanyaan guru dengan benar. Yang kedua sebagai seorang guru inovasi
dan motivasi apa agar mereka paham
Faktor
yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran di Kelas
Terdapat 3 (tiga) faktor
utama yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran di kelas, antara lain adalah
faktor yang datang dari guru, peserta didik, dan lingkungan.
1.
Guru
Dalam
sebuah proses pendidikan/pembelajaran, guru merupakan salah satu komponen
terpenting karena dianggap mampu memahami, mendalami, melaksanakan, dan
akhirnya mencapai tujuan pendidikan[3].
Berdasarkan hal tersebut, maka guru menjadi pihak yang sangat mempengaruhi proses
pembelajaran di dalam kelas. Pengaruh guru dalam proses pembelajaran di kelas
berkaitan erat dengan keprofesionalitasan guru itu sendiri. Guru yang
profesional didukung oleh tiga hal, yakni: keahlian, komitmen, dan keterampilan[4].
Selain tiga hal keprofesionalan guru, hal-hal yang akan berpengaruh terhadap
proses pembalajaran di antaranya:
·
Kondisi dalam diri guru
Kondisi psikis dan emosional akan sangat
mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas. Apa saja yang menjadi metode
pembelajaran dan materi yang akan diajarkan akan menjadi tak maksimal ketika
dilakukan dalam proses pembelajaran apabila kondisi kejiwaan guru mengalami
masalah. Guru yang terlalu galak, sedang mengalami masalah pribadi, atau pun
tidak bisa mengontrol diri, akan menjadi faktor penyebab buruknya pelaksanaan
proses pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru haruslah mampu secara
profesional mengendalikan dirinya ketika berada pada kondisi psikis dan emosi
tertentu yang dapat mengganggu proses pembelajaran di kelas.
·
Kemampuan mengajar
Kemampuan mengajar bagi seorang guru
sangatlah penting. Sebagai pengajar, seorang guru harus dapat merangsang
terjadinya proses berpikir dan dapat membantu tumbuhnya sikap kritis serta
mampu mengubah pandangan para muridnya. Kemampuan mengajar menjadi sangat
penting untuk dikuasai mengingat proses transfer pengetahuan, sikap, dan
keterampilan berlangsung di dalamnya. Tanpa kemampuan mengajar yang baik, proses
pembelajaran di kelas tidak akan berlangsung secara maksimal.
Guru setidaknya harus menguasai bahan bidang
studi dalam kurikulum sekolah termasuk bahan pendalamannya serta kemampuan
mengelola program belajar mengajar seperti merumuskan tujuan instruksional,
mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar serta mampu memilih dan menyusun
prosedur instruksional yang tepat. Guru juga dituntut melaksanakan program
belajar mengajar, mengenal kemampuan peserta peserta didik dan merencanakan
serta melaksanakan pengajaran remedial.
Kemampuan mengajar guru juga erat kaitannya
dengan media yang digunakan. Sebelum era globalisasi dan pesatnya perkembangan
teknologi, pengajaran konvensional menggunakan metode ceramah satu arah dengan
papan tulis dan kapur lazim digunakan. Namun, di era globalisasi yang
menghadirkan banyak media dan sumber belajar, kemampuan mengajar guru juga
harus disesuaikan dengan kondisi zaman. Penggunaan media yang disukai dan
menarik perhatian peserta didik, juga turut meningkatkan kualitas dalam proses
pembelajaran. Namun, dalam menggunakan media pendidikan sebagai alat
komunikasi, hendaknya harus didasarkan pada pemilihan yang objektif. Sebab,
penggunaan media pendidikan tidak sekadar menampilkan program pengajaran ke
dalam kelas, karena harus dikaitkan dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai,
strategi kegiatan belajar mengajar, dan bahan
·
Kemampuan mengatur
kondisi kelas
Kondisi kelas yang kondusif berkaitan dengan
kondisi peserta didik saat proses pembelajaraan sedang dilakukan. Kondisi kelas
yang baik menuntut terjadinya interaksi antara guru dan peserta didik dengan
baik dan saling menghargai, sehingga penyerapan materi yang disampaikan guru
kepada peserta didik dapat berjalan maksimal, yang akan menghasilkan hasil
belajar seperti apa yang diharapkan. Kondisi kelas yang kondusif akan
mengakomodir pencapaian eksplorasi bakat dan minat peserta didik dengan
maksimal pula. Dalam praktiknya, kondisi kelas yang kondusif merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran di kelas yang harus
diusahakan oleh guru.
Guru menjadi pihak yang akan sangat
menentukan kondisi kelas berkaitan dengan aktivitas peserta didik dan berbagai
perangkat pembelajaran lainnya. Guru dituntut untuk tidak hanya menggunakan
hubungan instruksional kepada peserta didiknya, namun juga hubungan spiritual
dan emosional agar tercipta proses pembelajaran yang kondusif sehingga mampu
meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas berkaitan dengan pengaturan
terhadap kondisi kelas.
Di dalam kelas, guru melakukan aktivitas
mengajar, yang artinya guru mentransfer pengetahuan atau keterampilan dari satu
pihak ke pihak lain[6].
Untuk menjaga kekondusifan atau proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung
secara maksimal dalam hal transfer pengetahuan dan keterampilan, maka kondisi
kelas perlu diatur dengan baik oleh guru. Misalnya, mengatur agar peserta didik
tidak berbuat hal-hal yang dapat mengganggu aktivitas pembelajaran di dalam
kelas seperti berbuat onar dan menimbulkan suara gaduh, mengganggu peserta
didik yang lain, dan sebagainya.
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah
kondisi peserta didik yang lelah atau pun tidak sepenuhnya berkonsentrasi
terhadap apa yang guru ajarkan, maka guru harus mampu mengatasinya. Dalam hal
ini, guru harus benar-benar mengetahui kondisi psikis dan emosional
masing-masing peserta didik secara mendalam dan mengatasi masalah tersebut
dengan kreatif. Dengan hal tersebut, guru akan mudah menyelesaikan masalah
peserta didiknya yang kemudian akan berpengaruh bagi terciptanya proses
pembelajaran yang maksimal.
2.
Peserta didik
Peserta
didik sebagai penerima berbagai transfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan
guna perubahan dalam dirinya sebagai proses pembelajaran juga menjadi penentu
dan hal yang mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri. Di antara pengaruh
peserta didik dalam proses pembelajaran adalah kondisi peserta didik itu
sendiri yang dipengaruhi beragam aspek dari dalam dirinya dan lingkungan
sekitarnya yang nantinya akan berdampak pada kesiapannya dalam menerima
pelajaran.
·
Keadaan jasmani. Apabila seorang individu berada dalam keadaan
yang kurang sehat maka proses belajar akan sedikit terhambat. Berbeda halnya
dengan seseorang yang dalam keadaan sehat akan dapat melakukan proses
pembelajaran dengan lebih efektif.
·
Keadaan psikologis. Ini sangat erat kaitannya dengan beberapa
hal dibawah ini:
o
IQ atau kecerdasan siswa
IQ adalah kecerdasan bawaan yang dimiliki oleh seseorang. IQ biasanya
mengindikasikan kecepatan menghitung dan pemahaman materi yang diajarkan.
o
Motivasi Belajar siswa
Motivasi akan sangat berpengaruh bagi setiap siswa, karena
motivasi salah satu fungsinya adalah mendorong atau menggerakkan jiwa kita
sehingga mau melakukan sesuatu.
o Minat
Hal yang disenangi akan mendorong siswa untuk belajar.Faktor
lain yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran adalah sikap, bakat, dll.
3.
Lingkungan
Lingkungan
yang mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas mencakup lingkungan kelas
dan lingkungan sekitar sekolah.
o Lingkungan
Kelas
Lingkungan kelas merupakan suatu tempat
tertentu yang secara spasial menjadi lokasi proses pembelajaran. Kelas tidak
hanya memiliki batasan ruang dalam sebuah gedung sekolah, tapi dapat dilakukan
di mana saja asalkan terjadi interaksi pembelajaran antara guru dan peserta
didik serta merupakan bagian dari proses pembelajaran yang sistematis.
Lingkungan kelas akan sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Hal ini
berkaitan dengan kondisi dalam kelas itu sendiri.
Misalnya, kondisi kebersihan kelas, sarana
dan prasarana, arsitektur, pencahayaan, dan sebagainya. Kondisi kelas yang
kotor, jelas akan mengganggu proses pembelajaran dan menimbulkan rasa
ketidaknyamanan. Termasuk sarana dan prasarana, arsitektur, dan pencahayaan
yang buruk, turut akan memperburuk kualitas proses pembelajaran di kelas.
Sarana dan prasarana dalam kelas juga
mencakup bagian dari lingkungan kelas. Kelas
dengan sarana dan prasarana seperti meja, kursi, papan tulis, dan media
pembelajaran yang menarik, akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran di
kelas. Hal ini berbeda dengan kelas dengan sarana dan prasarana yang minim. Pun
kelas yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap namun tidak digunakan
dengan maksimal oleh guru, maka proses pembelajaran juga akan terganggu.
o Lingkungan
Sekitar Sekolah
Lokasi sekolah turut mempengaruhi proses
pembelajaran di kelas. Sekolah yang terletak di lingkungan yang sejuk dan asri
akan mendukung proses pembelajaran. Berbeda dengan sekolah yang terletak di
lingkungan industri yang panas dan penuh polusi atau sekolah yang terletak di
lokasi yang kerap kebanjiran. Kondisi tersebut akan membawa dampak buruk bagi
proses pembelajaran di kelas.Kondisi sekitar lingkungan sekolah juga turut
mempengaruhi karakteristik peserta didik yang akan berpengaruh dalam proses
pembelajaran di kelas. Misalnya, suatu daerah yang menjadi lumbung pengiriman
TKI ke luar negeri, akan menghasilkan peserta didik yang kurang perhatian dan
kasih sayang orang tua. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang merupakan korban
perceraian orang tua. Peserta didik tersebut kemudian menjadi pribadi yang
membutuhkan bimbingan lebih lanjut dari guru untuk dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik.
0 comments :
Post a Comment